iklan 336x280
iklan link responsive
iklan 336x280
iklan link responsive
Baca Juga
Seorang fotografer perang Amerika Serikat berhasil menangkap momen sebuah ledakan bom mortir yang secara tidak sengaja meledak di Afghanistan.
Sayangnya, kecelakaan itu membunuh dirinya dan juga empat tentara Afghanistan.
Hilda Clayton sedang memotret tentara Afghanistan yang berlatih menembakkan mortir di Qaraghahi bulan Juli 2013.
Namun latihan yang menggunakan peluru sungguhan itu berujung maut setelah mortir yang dipegang tiba-tiba meledak.
Hilda, yang saat itu berusia 22 tahun, sempat mengabadikan momen ledakan itu sebelum terbunuh bersama 4 tentara Afghanistan yang terlibat dalam latihan.
Kini, setelah empat tahun berselang, pihak keluarga Hilda mengizinkan foto detik-detik memilukan itu dipublikasikan.
Menurut situs Stars and Stripes, kematian perempuan yang menjadi informan visual saat perang itu adalah, yang pertama dalam sebuah dokumentasi pertempuran Angkatan Darat Amerika Serikat.
Hilda adalah fotografer perang dari Divisi 1 Kavaleri Brigade Tempur Lapis Baja ke-4 yang diterjunkan di Gamberi, Provinsi Laghman, Afghanistan.
Foto-foto Hilda itu dipublikasikan di Majalah Militer Review edisi Mei-Juni.
Dalam sebuah artikel bersama foto itu, Militer Review menulis, " Aktivitas Clayton dalam membuat dokumentasi tidak hanya membantu membentuk dan memperkuat kemitraan (dengan Afghanistan), tapi juga menunjukkan risiko perempuan dalam konflik perang."
Sayangnya, kecelakaan itu membunuh dirinya dan juga empat tentara Afghanistan.
Hilda Clayton sedang memotret tentara Afghanistan yang berlatih menembakkan mortir di Qaraghahi bulan Juli 2013.
Namun latihan yang menggunakan peluru sungguhan itu berujung maut setelah mortir yang dipegang tiba-tiba meledak.
Hilda, yang saat itu berusia 22 tahun, sempat mengabadikan momen ledakan itu sebelum terbunuh bersama 4 tentara Afghanistan yang terlibat dalam latihan.
Kini, setelah empat tahun berselang, pihak keluarga Hilda mengizinkan foto detik-detik memilukan itu dipublikasikan.
Menurut situs Stars and Stripes, kematian perempuan yang menjadi informan visual saat perang itu adalah, yang pertama dalam sebuah dokumentasi pertempuran Angkatan Darat Amerika Serikat.
Hilda adalah fotografer perang dari Divisi 1 Kavaleri Brigade Tempur Lapis Baja ke-4 yang diterjunkan di Gamberi, Provinsi Laghman, Afghanistan.
Foto-foto Hilda itu dipublikasikan di Majalah Militer Review edisi Mei-Juni.
Dalam sebuah artikel bersama foto itu, Militer Review menulis, " Aktivitas Clayton dalam membuat dokumentasi tidak hanya membantu membentuk dan memperkuat kemitraan (dengan Afghanistan), tapi juga menunjukkan risiko perempuan dalam konflik perang."
Merinding! Orang Ini Abadikan Sendiri Kematiannya
4/
5
Oleh
admin